Maybe You Should Stop And Face Your Reality

Bismillah...
Some people (unconsciously) create fake problems so that they don't have to deal with their real problems.
Sebagaimana yang kita ketahui, kata kecanduan atau ketergantungan di masyarakat kita memiliki makna yang negatif dan langsung diasosiasikan pada hal yang ekstrim seperti penggunaan substansi terlarang.

Artikel ini tidak membahas itu ya... Semoga Allah 'Azza wa Jalla jaga kita dan keluarga kita dari obat-obatan terlarang, aamiin.

Ada "kecanduan" yang kesannya tidak berbahaya, tetapi jika keterusan akan berpengaruh pada kualitas hidup kita.

Misal, marathon drama korea, emotional shopping, binge eating, berjam-jam scrolling dan browsing social media, game online, dst.

Kurang lebih intinya sama...
Mengejar kenyamanan dan kesenangan sesaat tanpa mempertimbangkan potensi konsekuensi.
Yang disebabkan...
Lemahnya pengendalian diri, mengabaikan masalah, dan mencoba lari dari kenyataan.

Disadari atau tidak, sebagian besar dari kita memiliki pola "ketergantungan" sebagai bentuk coping stress dan self soothing (yakni strategi untuk mengatasi stress, menenangkan diri, dan menetralisir emosi negatif).

Pola "ketergantungan" tersebut dapat kita ketahui dengan...

(1) Mencermati perilaku berulang saat kita butuh relief (feeling of reassurance and relaxation) yang mendesak.

Misal setiap kali kita mengalami emotional pain (atau kecemasan, kejenuhan, dan ketidaknyamanan), kita belanja hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan, begadang nonton drama korea, main game online sampai lupa waktu, dst.

(2) Adanya ketenangan, kelegaan, kenyamanan, dan kesenangan sesaat yang membuat kita melupakan masalah.

(3) Hadirnya konsekuensi negatif.

Tugas terbengkalai dan menumpuk, pekerjaan tidak selesai sesuai tenggat waktu, tabungan menipis, dst.

Problem yang dihindari pun tidak hilang, justru semakin pelik.

(4) Timbulnya perasaan bersalah dan malu.

(5) Meningkatnya emosi negatif.

(6) Kembali ke self soothing yang salah arah (poin 1).

Siklus ini pun akhirnya berpengaruh ke aktivitas sehari-hari dan hubungan dengan keluarga, teman, juga rekan kerja.

So, what should I do?

Yang bisa kita lakukan adalah...
  • Memahami proses terjadinya pola perilaku tersebut,
  • membangun self awareness, 
  • belajar mengendalikan diri,
  • mencari teknik self soothing dan memroses emosi negatif dengan cara yang lebih sehat, seperti journaling, aromatherapy, stretching, olahraga, mindfulness breathing, dst. Bagi Muslim misalnya sholat, istighfar, dan rutin membaca Al Quran.
Jika kita telaah lebih dalam, self soothing yang salah adalah masalah yang kompleks.

Namun, memahami bahwa ada yang salah dalam diri kita, serta adanya pola perilaku tertentu saat berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkan adalah langkah awal untuk memperbaiki diri dan berkembang jadi pribadi yang lebih baik biidznillaah.

Wallahul musta'an.
Semoga bermanfaat.
Thanks for reading and have a nice day.

Comments